CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Rabu, 29 Oktober 2008

angka CHMOD

Misteri angka CHMOD Permissions di Hosting Linux Joomla

Bagi pemula, urusan memiliki situs joomla yang tadinya mudah menjadi ribet saat terlibat aktif dalam urusan linux hosting. Apalagi berurusan dengan angka di atas. Pasti tau dong penah berjumpa dengan angka-angka itu. Penasaran, ikuti saya menelusuri tabir kegelapan yang menyelimuti angka-angka keramat itu. Yuk, mari.

Angka-angka seperti 666,664,644,444,777,775,755 dalam urusan hosting linux disebut angka CHMOD (cemot). Saya menyebbutnya angka cemot biar mudah mengingatnya. Biasanya seorang pemula bertidank serba salah dalam memahami apa artinya angka cemot ini. Malah dalam installasi joomla 1.0.xx soal angka ‘aneh’ ini lebih ribet ketimbang Joomla bontot (1.5.xx). Untuk itu saya akan mencoba menguak tabik misteri angka cemot di situs Joomla. Bagi yang sudah mahir dalam CHMOD, mohon bantuannya mengkritisi tulisan ini. Yuk, mari menguliti si CEMOT ini.

Tri Mas Kentir Permissions
Joomla didesain memang untuk gratisan sehingga harus bermain-main juga dengan mesin-mesin gratisan. Salah satunya adalah jenis operasi system web server yang gratisan juga (open source). Namanya si Om Unix atawa Linux. Beda banget dengan Pak de Windows, Linux didesain dengan kerumitan sekuriti yang berlapis dan berlipat. Salah satunya adalah akses keamanan di folder(directory) dan file. Ada tiga palang ijin yang harus dibedakan dalam mengakses folder dan file di linux/unix. Palang ini oleh Tri Mas Kentir dibagi tiga hak akses (permissions) yaitu

1. Owner Permissions : Ini adalah izin tertinggi dalam penguasaan file dan folder. Owner adalah izin tertingga dalam mengakses segala yang ada dalam system, ruangan batas sumberdaya atau folder.

Bila anda membeli sewa share-hosting web site anda akan mendapat hak owner atas folder atau file yang sudah ditentukan. Jadi anda adalah raja kecil dalam sebuah server. Ada banyak raja kecil yang menguasai hak akses owner/ kepemilikan dalam folder. Biasanya setiap username yang diberikan oleh administrator server hanya terbatas pada folder yang anda miliki. Jadi tidak menguasai seluruh system server. Lain halnya anda memiliki server sendiri (dedicated/private). 2. Group Permissions : Biasanya dalam system yang rumit dan banyak penggunanya diperlukan pengaturan pengelompokkan. Sengaja diciptakan pengelompokkan untuk memudahkan pengontrolan. Oleh karena itu system linux mengadopsi pola kepemilikan kelompok. Disebutnya group. Group-group ini memiliki hak izin akses terhadap folder dan file yang sudah ditentukan. Makanya disebut group permissions.

Kalau anda share hosting, maka pemissions group tidak terlalu dipentingkan. Biarkan saja f default alias tidak diotak-atik. Jangan dilupakan, dalam group itu anda juga bagian dalam kelompok (grup permissions) itu. Jadi berhati-hatilah dalam mengontrol hak akses itu.

3. Other Permissions : Ini merupakan hak izin akses yang diberikan pemilik web site ke user visitor. Jadi orang lain (others) diberikan hak untuk mengakses folder dan situs. Bagaimana caranya? Hal apa saja yang boleh dilakukan? Perlakuan apa aja? Dan apa batasannya

Pertanyaan diatas merupakan langkah selanjutnya untuk membicarakan tindakan, perlakuan, kegiatan, dan upaya apa yang boleh dilakukan oleh ketiga user (Owner,groups,other) tersebut.

Ketiga om-om senang itu yaitu Owner,groups,other mempunyai 3 hak untuk melakukan sesuatu. Mereka dibebaskan boleh melakukan 3 hal dalam mengakses folder dan file. Ketiga hal itu adalah yang pertama boleh melakukan pengubahan atas file dan folder. Disebutkan hak execute (X). Nilai angkanya adalah 1. Sementara bila ia melakukan proses edit,ubah, ganti,rename,copy dan lain-lain dalam urusan menulisi hardisk disebut hak write (tulis). Biasanya disingkat huruf S. Nilai hak ini adalah 2. Yang terakhir adalah hak read ajah. Hak ini hanya untuk melihat-lihat saja, tidak bisa melakukan proses tulis (write) dan execute. Nilainya lebih besar yaitu 4. Pembagian permissions ini dengan nilai angka berkaitan. Angkanya unik. Yuk kita bahas. Pikirkan bahwa folder dan file dikerubuti oleh 3 orang gila (tri mas gentir) yaitu owner, groups, dan others. Ketiga mas (teng) ini mendapat izin boleh execute, boleh write dan juga boleh read. Tergantung pemberiannya. Jadi ketiga om-om (senang) ini angka memiliki angka konfigurasi seperti ini yaitu 666, 644, 775 atau 777.

Silakan di lihat gambar-gambar yang memiliki tiga warna tersebut. Tabel berwarna merah yaitu CHMOD folder 777 dan CHMOD file 666.

Angka nol menunjukkan bahwa tidak ada hak akses terhadap file.
Untuk detailnya silakan lihat pembahasan lebih lanjut di artikel berikutnya yaitu tentang arti empat gambar tersebut di Joomla. Judul

Misteri angka cemot ini menunjukkan tingkat keamanan dari jangkauan luas. Selama situs anda dipublish/share/ditontontkan ke orang luar maka yang mesti diingat adalah pertanyaan berikut ini?

1. Siapakah sajakah user yang boleh akses ke folder dan file? Apa nama kelompoknya? Usergoup mana?

2. Apa tingkat permissions yang boleh diberikan. Apakah seluruhnya? atau sebagian? Kapan CHMOD harus ditutup untuk publik? Kapan CHMOD harus dibuka publik?

3. Siapa saja (user) yang boleh mengakses folder/file secara menyeluruh

Di joomla user (visitor) permissions terbuka di registrasi dan forum di community builder. Dan beberapa komponen joomla yang membuka user pengunjung untuk terlibat dalam menulis (write) dan read (baca) file dan folder. Amankah? Semua tergantung anda. Tetap waspada.

Read More..

Selasa, 28 Oktober 2008

Tutorial Samba

Kuliah Umum IlmuKomputer.ComCopyright © 2004 IlmuKomputer.ComTutorial Samba Tutorial SambaAskari Azikindaeng_rewa@students.stttelkom.ac.idAbstrak:Samba (server message block) adalah protokol file sharing dan printer sharing untuk menyaingi protokol yangtelah ada yakni Novell’s IPX-based. SMB ini merupakan protokol file sharing dan printer sharing pertama yangdapat berjalan pada multi protokol: TCP/IP, NetBEUI, IPX/SPX. Dengan kata lain SMB server dapatmenggantikan posisi Novell server tanpa harus merubah infrastruktur dari jaringan itu sendiri.
Server LAN untuk pemakai Ms-Windows dan GNU/LinuxSamba (server message block) adalah protokol file sharing dan printer sharing untuk menyaingiprotokol yang telah ada yakni Novell’s IPX-based. SMB ini merupakan protokol file sharing danprinter sharing pertama yang dapat berjalan pada multi protokol: TCP/IP, NetBEUI, IPX/SPX.Dengan kata lain SMB server dapat menggantikan posisi Novell server tanpa harus merubahinfrastruktur dari jaringan itu sendiri.Konfigurasi SambaLogin sebagai user root, kemudian lakukan editing dengan menggunakan text editor pada file /etc/samba/smb.confkari@debian:~# pico /etc/samba/smb.confBerikut file konfigurasi samba.conf :[global]# Change this for the workgroup/NT-domain name your Samba server will partofworkgroups = edo391Lisensi Dokumen:Copyright © 2004 IlmuKomputer.ComSeluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secarabebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubahatribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidakdiperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dariIlmuKomputer.Com.Kuliah Umum IlmuKomputer.ComCopyright © 2004 IlmuKomputer.Com# server string is the equivalent of the NT Description fieldserver string = %h server (Samba %v); guest account = nobodyinvalid users = root# If you want Samba to log though syslog only then set the following# parameter to 'yes'. Please note that logging through syslog in# Samba is still experimental.; syslog only = no# We want Samba to log a minimum amount of information to syslog.Everything# should go to /var/log/samba/log.{smb,nmb} instead. If you want to log# through syslog you should set the following parameter to somethinghigher.syslog = 0# "security = user" is always a good idea. This will require a Unixaccount# in this server for every user accessing the server. See# security_level.txt for details.; security = user# You may wish to use password encryption. Please read ENCRYPTION.txt,# Win95.txt and WinNT.txt in the Samba documentation. Do not enable this# option unless you have read those documentsencrypt passwords = false# Using the following line enables you to customise your configuration# on a per machine basis. The %m gets replaced with the netbios name# of the machine that is connecting; include = /home/samba/etc/smb.conf.%m# Most people will find that this option gives better performance.# See speed.txt and the manual pages for details# You may want to add the following on a Linux system:# SO_RCVBUF=8192 SO_SNDBUF=8192socket options = TCP_NODELAY# --- Browser Control Options ---# Please _read_ BROWSING.txt and set the next four parameters according# to your network setup. The defaults are specified below (commented# out.) It's important that you read BROWSING.txt so you don't break# browsing in your network!# set local master to no if you don't want Samba to become a master# browser on your network. Otherwise the normal election rules apply; local master = yes2Kuliah Umum IlmuKomputer.ComCopyright © 2004 IlmuKomputer.Com# OS Level determines the precedence of this server in master browser# elections. The default value should be reasonable; os level = 20# --- End of Browser Control Options ---# Windows Internet Name Serving Support Section:# WINS Support - Tells the NMBD component of Samba to enable it's WINSServer; wins support = no# WINS Server - Tells the NMBD components of Samba to be a WINS Client# Note: Samba can be either a WINS Server, or a WINS Client, but NOT both; wins server = w.x.y.z# This will prevent nmbd to search for NetBIOS names through DNS.dns proxy = no# What naming service and in what order should we use to resolve hostnames# to IP addresses; name resolve order = lmhosts host wins bcast# Name mangling options; preserve case = yes; short preserve case = yes# This boolean parameter controlls whether Samba attempts to sync. theUnix# password with the SMB password when the encrypted SMB password in the# /etc/samba/smbpasswd file is changed.; unix password sync = false# For Unix password sync. to work on a Debian GNU/Linux system, thefollowing# parameters must be set (thanks to Augustin Luton for# sending the correct chat script for the passwd program in DebianPotato).passwd program = /usr/bin/passwd %upasswd chat = *Enter\snew\sUNIX\spassword:* %n\n*Retype\snew\sUNIX\spassword:* %n\n .# This boolean controls whether PAM will be used for password changes# when requested by an SMB client instead of the program listed in# 'passwd program'. The default is 'no'.; pam password change = no# The following parameter is useful only if you have the linpopup package# installed. The samba maintainer and the linpopup maintainer are3Kuliah Umum IlmuKomputer.ComCopyright © 2004 IlmuKomputer.Com# working to ease installation and configuration of linpopup and samba.; message command = /bin/sh -c '/usr/bin/linpopup "%f" "%m" %s; rm %s' &obey pam restrictions = yes# Some defaults for winbind (make sure you're not using the ranges# for something else.); winbind uid = 10000-20000; winbind gid = 10000-20000; template shell = /bin/bash#======= Share Definitions ========[homes]comment = Home Directoriesbrowseable = yespublic = yesread only = yes[win_i]comment = berisi lagu - lagubrowseable = yesread only = yespublic = yesguest ok = yeswritable = nopath = /windows/win_i/# By default, the home directories are exported read-only. Change next# parameter to 'yes' if you want to be able to write to them.writable = no# File creation mask is set to 0700 for security reasons. If you want to# create files with group=rw permissions, set next parameter to 0775.create mask = 0700# Directory creation mask is set to 0700 for security reasons. If you wantto# create dirs. with group=rw permissions, set next parameter to 0775.directory mask = 0700# Un-comment the following and create the netlogon directory for DomainLogons# (you need to configure Samba to act as a domain controller too.);[netlogon]; comment = Network Logon Service; path = /home/samba/netlogon; guest ok = yes; writable = no; share modes = no4Kuliah Umum IlmuKomputer.ComCopyright © 2004 IlmuKomputer.Com[printers]comment = All Printersbrowseable = yespath = /tmpprintable = yespublic = yeswritable = nocreate mode = 0700locking = no# A sample share for sharing your CD-ROM with others.[cdrom]comment = Samba server's CD-ROMwritable = yeslocking = nopath = /cdrompublic = yes# The next two parameters show how to auto-mount a CD-ROM when the# cdrom share is accesed. For this to work /etc/fstab must contain# an entry like this:## /dev/scd0 /cdrom iso9660 defaults,noauto,ro,user 0 0## The CD-ROM gets unmounted automatically after the connection to the## If you don't want to use auto-mounting/unmounting make sure the CD# is mounted on /cdrom#; preexec = /bin/mount /cdrom; postexec = /bin/umount /cdromKeterangan:Workgroup : setiap host atau client yang terhubung ke dalam satu jaringan yang sama (satu group)baik windows ataupun linux harus memiliki workgroup yang sama.guest account : diset sebagai nobody; guest account ini mengatur pemberian hak izin write ke semuauserSecurity : option defaultnya adalah “user”, “share”, “server”, dan “domain”comment : komentar tentang drive tersebutpath : letak direktori yang akan dishareread-only : option defaultnya adalah “yes” sehingga semua host yang ada tidak dapatmelakukan perubahan apapun terhadap drive tersebut5Kuliah Umum IlmuKomputer.ComCopyright © 2004 IlmuKomputer.Comlocking : hak izin read only untuk filesystem ataupun perangkat device (CD-ROM)browseable : Option defaultnya adalah “yes” sehingga drive yang dishare akan tampak padakomputer lainPublic : option ini menyebabkan semua host dapat mengaksesfile atau direktori yang tershare tanpa adanya permintaan password dari komputer tersebutguest ok : fungsinya sama dengan publiccreate mode : option ini untuk mengatur hak–hak yang akan diberikan kepada host lain terhadap fileatau direktori yang akan dishare.writable : option ini memberikan hak azas kepada host lain untuk melakukan perubahan pada fileatau direktori yang anda share. Pilihan defaulnya adalah “no”.Setelah anda melakukan perubahan pada file konfigurasi di atas, restart kembali service samba andauntuk mendapatkan perubahan pada file konfigurasi tersebut. Perintah yang digunakan adalah:Kari@debian:~# /etc/init.d/samba restartUntuk melihat file atau direktori yang telah anda dan komputer lain share, anda dapat menggunakanbrowser konqueror yang mendukung protokol samba. Pada Url ketikkan smb://namahost atausmb://IP addressJika nama host atau IP_address yang anda masukkan ada dalam jaringan anda, maka konquerorwebrowser akan menampilkan isi dari direktori yang dishare oleh komputer lain.Selain mengakses file sharing dengan browser konqueror, anda juga menggunakan LinNeighborhoodyang tampilannya mirip dengan My Network Places pada microsoft windows.

Read More..

INSTALASI LAMPP

buka applications di ubuntu anda
trust accessories di ubuntu anda
setelah itu kamu buka Terminal karena emang terminal ubuntu biasanya terletak di situ he he …
setelah itu di terminal anda akan ada tulisan begini ni ni ni he he he
mugos10@mugos10-desktop:~$
trus setelah itu masuklah sebagai : login sebagai super user (root)
mugos10@mugos10-desktop:~$ sudo su[sudo] password for mugos10:root@mugos10-desktop:/home/mugos10#
jika berhasil berarti anda sudah menjadi super user di (root ) komputer kesayangan anda yang baru anda install ubuntu he he, trus download tan lampp anda langsung kamu panggil biar berada di opt caranya tulis code ini.
# tar xvfz xampp-linux-1.6.tar.gz -C /opt
oke setelah itu jalankan lampp anda di linux ubuntu anda
# /opt/lampp/lampp start
Anda akan mendapati tampilan:
Starting XAMPP 1.6…LAMPP: Starting Apache…LAMPP: Starting MySQL…LAMPP started.
LAMPP telah siap, server Apache dan MySQL berjalan.
trus bila kamu panggil di browser kesayangan anda mozila firefox
http//localhost/
jika tampil seperti ini berarti proses intalasi berhasil …

oke sampai di sini tutorial cara menginstall lampp di sofware opensource atau sofware halal anda he he................

Read More..

Kamis, 23 Oktober 2008

Tutorial VirtualBox ubuntu - install windows / linux di VirtualBox

Tutorial VirtualBox ubuntu - install windows / linux di VirtualBox
VirtualBox adalah Software Emulator untuk menginstall sistem operasi di dalam sistem operasi, seperti virtual machine. Kita dapat menjalankan beberapa sistem operasi secara bersaamaan, dengan menggunakan virtual box kita dapat melakukan testing sistem operasi tanpa perlu di install-real, dan kita bisa belajar jaringan dengan virtualbox.
VirtualBox dapat di install di berbagai macam platform seperti : windows, Mac, Linux Dll. Percobaan pada tulisan ini dilakukan pada sistem operasi ubuntu Linux, namu dapat diterapkan pada sistem operasi yang lainnya.
Install Virtual Box :
$sudo dpkg -i virtualbox.x.x.deb
Tambahkan user anda agar menjadi bagian dari group vboxusers:
$sudo vim /etc/group
vboxusers:x:127:
anda tambahkan user anda pada groups tersebut contoh :
vboxusers:x:127:wehol
setelah terinstall akan ada menu virtualbox yang terletak di : Application → System Tools → sun xvm virtualbox , jika belum ada menunya .. silakan anda restart sistem anda.
• Install Sistem Operasi Windows Di virtualbox
Jalankan VirtualBox dan klik new untuk menginstall Sistem Operasi baru klik next dan akan ditanyakan sistem operasi apa yang akan kita install, pada tulisan ini saya akan menginstall sistem operasi windows xp profesional. Masukan namanya misal windows, dan pada OS Type pilh windows XP

• kemudian akan ditanya Berapa memori yang akan dipakai klik next jika sudah selesai

• Membuat Virtual Disk

Klik new untuk membuat virtual disk untuk windows xp anda, kemudian anda next dan pilih dinamically expanding image. Kemudian next dan tentukan dimana letak image virtual disk anda disimpan dan tentukan berapa space yang dipakai untuk windows xp cukup 3 GB. Jika sudah dikonfigurasi klik next dan finish.
Untuk menginstall windows XP, masukan cd windws xp daan, pilih image windows xp yang sudah dibuat tadi dan klik start. Dan akan ditanya memilih boot dari man, anda pilih dari cdrom. Lakukan instalasi seperti biasa.
Berikut screesnshootnya :



By : w3hol - w3hol.ubuntu@gmail.com
Yahoo Messenger : w3hol

Entri ini dituliskan pada Juli 24, 2008 pada 10:32 am dan disimpan dalam ubuntu. yang berkaitan: tutorial virtual box ubuntu linux, virtual box, virtualbox. Anda bisa mengikuti setiap tanggapan atas artikel ini melalui RSS 2.0 pengumpan. Anda bisa tinggalkan tanggapan, atau lacak tautan dari situsmu sendiri.

Read More..

Ubuntu LAMP Server With Torrentflux In VMware

Ubuntu LAMP Server With Torrentflux In VMware

Ubuntu LAMP Server With Torrentflux In VMware
This tutorial is meant for Linux newbies who want to try and build a Ubuntu Server box as a web
server and torrent client. It is a step by step instruction on how to do this in VMWare on Windows XP to get the feel of it. I wrote this after, being a Linux newbie myself, a lot of trial-and-error and googling. Hope this helps you!
The virtual machine you create here isn't meant to work as a server at home. Apache MySQL, PHP and Torrentflux are available for Windows as well, so that would work just the same.
I was playing with the idea of getting some old pc and install it with Ubuntu LAMP server. A stand-alone web server, separate from my desktop-machine. While this box would be on all the time it could as well download some torrents. But before really buying a pc i wanted to seeÂ
how it would turn out to see if it is what i had in mind. That's why i made it in VMware andÂ
afterwards made this tutorial.
Required downloads
If you don't have VMWare:
• VMWare Player
• VMX Builder (it's on the bottom of the page)
Ubuntu 6.06 Server get the "PC (Intel x86) server install CD" (no need to burn it to a CD, the iso is enough)
Â
Step 1: Installing VMWare Player and VMXBuilder
This step is out of scope of this how-to, if there are a lot of questions about it i might try to explain this.
VMXBuilder is a handy tool to create virtual machines that you can use with VMWare player.
See the VMX Builder page for installation notes.
Â
Step 2: Creating a Virtual machine for VMWare
Start VMXBuilder.
Choose: File - Create new virtual machine
Choose your Machine-location (I used c:\vms\UbuntuServer)
Enter a display name for the VM
For the options tab use the following Options:

There is no need to change anything else.
For the hardware tab there's a little more to do
• Give the machine some more memory (it's important to leave sufficient memory for your host OS). My machine has 1 GB internal memory, i gave the VM 400 MB of it.
• Add a network adapter via new hardware

• In the same way add a Hard Disk and a DVD/CD-ROM drive.
• Optionally install more (like USB, but that's up to you)



The network is standard configured the right way (it will be a machine on your network and have it's own IP-address)

• Create a hard disk: choose 'Create new'

In the screen i use the following settings (I don't have VMWare and do have contig in my path)

I choose a 4GB disk size, this is enough for your Ubuntu installation. On your hard disk this 'virtual hard disk' will only occupy as much space as it needs but it won't exceed 4GB. When everything went OK a message box showing your current disk information should appear
• Finally set up the CD-ROM player to use your downloaded iso of ubuntu server 'ubuntu-6.06-server-i386.iso'.

• Save your Virtual Machine.
Â
Step 3: Start your virtual machine and install Ubuntu
(If you have some sort of firewall installed on your host pc this might be the moment to temporarily disable it. I use the Sunbelt Kerio Firewall and I haven't got it to let the virtual machine use the network, any expert ideas? )
If at any time during this install it seems to have stopped, try again without using your pc at the same time or maybe swith of any screen-savers. I've had some problems with that in the past. (Reboot the machine)
Make sure you have a working internet connection.
Start VMWare Player
Open your Ubuntu Server machine (look for the vmx file in your virtual machine folder)
When the machine is booting up: left-click with your mouse in your machine.
When the Ubuntu-menu appears, choose: 'Install a LAMP Server'

For this tutorial we choose "english" as the language and as Country: United States. Step through
some other install screens, most of them are pretty obvious. Choose a nice servername, optionally set-up a proxy server.
When it comes to partitioning your disk: no worries, this virtual machine only knows of your virtual hard disk. Everyting else is save, so choose:

Write the changes to disk and answer the questions about your time-zone.
Walk through the username and password screens. Wait untill the installation completes, if any error screens appear: good luck :)
If everything went fine you see

(There's no need to remove a cd since you're using an iso.)
Press continue, the machine reboots.

Read More..

Tutorial Membuat Themes AuraCMS

Tutorial Membuat Themes AuraCMS
1. Tools dan Software
Tidak ada yang istimewa dan semua gampang didapat,
Photoshop | Ms Frontpage | Texpad | HTMLColor | Firefox | IE | AUraCMS ver2.2 | Apache server
klik disini untuk download dan detail singkat tools ybs.

2. Utak-Atik di Photoshop
Langsung ke tutorial themes, gunakan Photoshop untuk membuat layout tampilan, kemudian potong (slice image) atur pada posisi yang sesuai dan simpan, pilih type HTML and Images (*.html).


Gambar atas adalah contoh desain awal yang siap dikirim ke Frontpage sebagai file HTML dan gambar yang telah di-slice akan otomatis tersimpan dalam folder images.
Anda dapat mencoba sendiri dan berkreasi dengan software lain yang biasa digunakan, yang penting nanti bisa menghasilkan 1 file HTML dan source gambar2nya dalam folder images yang dibutuhkan untuk membuat themes. [Download contoh PSD File]

3. Utak-Atik di Frontpage
Kemudian masuk ke MS.Frontpage, buka file HTML-nya, ini adalah hasil generated dari desain yang kita buat di photoshop, coba test di Browser (klik toolbars 'Preview in Browser') untuk memastikan semuanya sudah oke...

Biasanya pada tahap ini saya hanya perlu mengatur posisi tabel dengan 'Alignment Center' agar jarak lebar kiri kanan halaman seimbang. Setelah melihat tampilan di browser sudah yahud, kembali ke MS.Frontpage dan kita akan mulai edit tampilan, menandai space untuk posisi modul/blok dan bakal content-nya dan membuang slice image yang tidak diperlukan.

3. Edit kode HTML & Tandai posisi
Ini adalah file HTML setelah diedit, seperti terlihat disini, area untuk masing-masing posisi telah ditandai dengan teks, mulai dari Tag/Header logo, top-navigasi, tanggal, blok/modul kiri, content, blok/modul kanan, footer dll...
Yang dibutuhkan sebenarnya hanya paa sel yang saya tandai angka 1 - 4,
1. untuk Blok/Modul kiri,
2. untuk Content,
3. untuk Blok/Modul kanan dan,
4. untuk posisi Footer/Copyright.

Untuk memberi teks caranya dengan menghilangkan image yang ada di lokasi sel tersebut dan merubahnya menjadi background image atau background color dengan warna yang sesuai, kemudian ketik dan tanda dengan teks, misalnya 'Blok/Modul kiri', 'content', 'Blok/Modul kanan' dan 'Footer'...
Ukuran tinggi tabel (height) di 'netralkan' agar nantinya tingginya menyesuaikan dengan isi konten. Juga yang penting adalah memberi image background dengan style repeat-y pada tabel sisi2 kiri kanan teks (lihat sel yang diberi warna biru).

Read More..

Joomla Tutorial Series: How to Install Joomla 1.5

Joomla Tutorial Series: How to Install Joomla 1.5
Pra-Instalasi Joomla
Sebelum mulai menggunakan joomla, anda harus menginstall joomla lebih dulu. Sebelum menginstall joomla anda akan membutuhkan:
1. Server Apache. Lebih baik lagi jika server itu mendukung modul rewrite, dan lain-lain yang menunjang kinerja joomla.
2. Database MySQL. MySQL adalah optimized database untuk joomla. Database lain bisa digunakan, tetapi memerlukan setup ekstra.
3. Kopian instalasi joomla. Download dari sini jika anda belum punya.
Jika anda sudah memiliki web dan hosting sendiri (komersil), anda bisa menggunakan tool fantastico untuk menginstal joomla. Hanya saja, anda tidak akan mendapat manfaat banyak dari tutorial instalasi ini.
Selanjutnya, buka halaman akses phpmyadmin (jika anda menggunakan XAMPP, akses melalui alamat http://localhost/phpmyadmin.). Buatlah sebuah database baru. Pada contoh, saya menggunakan nama ltguide.


Menginstal Joomla
Saya menginstal joomla di lokal webserver saya. Saya menggunakan XAMPP. Untuk kebutuhan tutorial ini, saya mengekstrak paket installer joomla di directory lomboktravelguide.
Untuk memulai, silahkan buka browser firefox anda dan akses http://localhost/lomboktravelguide.

Pertama kalinya, anda akan diminta memilih bahasa instalasi yang sesuai preferensi anda.

Langkah kedua adalah melakukan pengecekan terhadap kemampuan server anda. Pada gambar, semua requirements telah terpenuhi, ditandai dengan tulisan berwarna hijau. Jika ada salah satu requirements yang ternyata berwarna merah, silahkan anda perbaiki. Misalkan parameter php register globals-nya on, anda buka php.ini anda dan rubah menjadi off.
Langkah ketiga adalah menyetujui lisensi yang digunakan joomla. Joomla menggunakan lisensi GPL. Artinya, joomla tidak bertanggung jawab terhadapa kerusakan software dan kehilangan data karena joomla didistribusikan sebagai mana adanya (as is). Bukan berarti joomla tidak memiliki quality control lho!
Jika anda tidak setuju dengan lisensinya, tutup browser anda, jangan install joomla.

Langkah keempat adalah melakukan konfigurasi database. Biasanya anda akan diminta memasukkan informasi alamat akses server myqsl, biasanya sih localhost. Kemudian username, password dan database yang diassign dengan username tadi. Assign itu artinya, username tersebut memiliki hak untuk mengelola database tersebut. Biasanya penting dan banyak digunakan di web server komersial.
Satu hal lagi adalah, pada mode advanced, anda bisa memilih prefix tabel yang akan digunakan. Ini bermanfaat untuk anda yang memiliki web server dengan jumlah database yang diperbolehkan terbatas. Anda bisa menggunakan prefix yang berbeda untuk instalasi CMS yang berbeda pada database yang sama, tidak cuma joomla.

Langkah kelima adalah mengkonfigurasi FTP Layer. FTP layer adalah kemampuan joomla untuk mengatur permission file-file di instalasinya sendiri. Ini penting, misalnya untuk melindungi file konfigurasi atau manajemen file lainnya. Masukkan username dan password yang sesuai. Sebelum melanjutkan, sebaiknya anda mengetes dulu apakah koneksi ftp sudah benar dan oneksi bisa dilakukan apa tidak dengan mengklik “Verify FTP Settings”.

Langkah keenam adalah mengkonfigurasi website anda. Masukkan nama website anda, password admin yang anda inginkan serta email yang akan digunakan untuk administrasi.

Jangan lupa, jika anda belum ahli sama sekali dan tidak memiliki gambaran seperti apa website anda nantinya, sebaiknya anda menginstall sampel data default terlebih dahulu.
Silahkan klik tombol “Install Sample Data” sebelum melanjutkan.
Finish!, selamat anda telah memiliki website baru dengan joomla sebagai engine-nya.

Jika anda ingin mengakses administrasi website anda, anda bisa mengaksesnya di http://localhost/instalasi_joomla/administrator.

Sedangkan website anda bisa diakses di http://localhost/instalasi_joomla. Sebelumnya, pastikan anda merubah file configuration.php di root directory instalasi anda menjadi read only. Juga sebaiknya anda menghapus direktori installation, bukan sekedar me-rename-nya.

Read More..

Rabu, 22 Oktober 2008

INSTALASI UBUNTU

1. Cabut kabel jaringan ( LAN)
2. Restart komputer lalu masukkan CD
3. Klik > install to the harddisk
4. - Pemilihan Bahasa > enter (english)
- Pemilihan Country > enter
- Pemilihan Keyboard > enter (english)
- Pemilihan Jenis keyboard > enter (english)
5. Pilih yang bawah
6. proses scanning CD-ROOM
7. Configurasi network > enter (etho: sebagai sumber internet)
8. Proses mencari DHCP > kosongi (tidak ada) > continue
9. Pilih yang configure manualy > enter
- Masukkan IP : 192.168.20. ... > continue
- Netmask : 255.255.255.0 > continue
- Gateway : 192.168.20.1 > continue
- Name server : 192.168.20.1 > continue
- Host name : (misal: router_smk) > continue
10. Partitioning Mathod :
- Pilih yang resize jika belum di install Ubuntu > enter
- Pilih manual > enter ( jika sudah di install ubuntu)
* Pilih primary --> ext 3 > enter
* Pilih delete partition > enter
* Pilih freespace > enter > Create a new partition > enter
- New partition size : ( terserah/ misal: 9,6 GB) > continue
- Type a new partition : primary > enter
11. Partition Setting :
- Enter > use as > ext 3 > enter
- Format the partition : yes
- Mount options > enter ( pilih yang 1)
- Boutable flog : on
- Done setting up > enter
12. Finish partitioning and write changes to dist > enter
13. Pilih yes (untuk write changes to dist)
14. Select your time zone : Eastern > enter
15. Full name for the user : (terserah/misal: administrator server) > continue
16. Username for your account :(terserah/misal: adminserver --> untuk login > continue
17. - Choose a password for the new user : (terserah/misal: 1234 > continue
- Re-enter password : (sama dengan yang atas) . continue
18. HTTP proxy information > (dikosongi) > continue
19. Choose software to install :
- Space > DNS Server ( untuk memilih pakai spasi/untuk penerjemah)
- Space > LAMP Server (untuk web server)
- Space > Open SSH Server (untuk remove server)
- Space > Samba file (untuk sharring folder dari windows ke Linux) > continue
20. New password for Mysql " root" user : (dibuat sama dengan yang sebelumnya) > continue
21. Install the grub > yes > continue > restart > Cd di keluarkan

Read More..

pengalaman OJT ku

Nama aku liza, aku sekolah di smkN 1 batang,...nah pas tiba waktu Ojt aku memilih ojt di Telkom Pekaongan...

Read More..